JAKARTA Busercrime.info - Subdit Ranmor Dit Reskrimum Polda Metro Jaya membongkar jaringan peredaran uang palsu dalam bentuk Dolar Amerika.
Kasubdit Ranmor Kanit VI Dit Reskrimum PMJ, AKBP Andi Andnan mengatakan pada saat pengungkapan, petugas mengamankan delapan orang dari tempat yang berbeda-beda.
"Kami amankan delapan orang dari tempat yang berbeda-beda," kata AKBP Andi di Mapolda Metro Jaya, Kamis (2/6/2016).
Kedelapan orang itu berinisial LUK (38), IKS (59), EDG (39), IGN (39), RUS (46), DEB (54), RAY (48) dan satu orang perempuan berinisial YAS (56). "Mereka ditangkap di Sarinah, Ragunan dan Blok M Plaza," lanjut AKBP Andi.
LUK dan IKS awalnya terungkap oleh polisi lantaran telah mengedarkan uang palsu dengan pecahan dolar sebesar USD100 di KFC Sarinah Thamrin, Jakarta Pusat.
"Dari tersangka LUK dan IKS disita barang bukti uang dolar palsu pecahan USD 100 sebanyak 996 lembar," tegas AKBP Andi.
Melihat barang bukti yang ditemukan polisi di tangan LUK dan IKS, polisi kemudian melakukan pengembamgan, sehingga kedua pelaku menyebut seseorang berinisial WLW (DPO) yang merupakan pemasok uang palsu tersebut.
Dalam waktu yang berbarengan, polisi juga mengamankan para pelaku lainnya yakni DEB, EDG, IGN, dan RUS di depan Kebun Binatang Ragunan, Jakarta Selatan. Dari ke empatnya disita barang bukti 1.581 lembar dolar palsu pecahan USD 100.
"Mereka mengaku mendapat uang palsu tersebut dari tersangka MUH (Masih buron)," lanjut AKBP Andi.
Tidak sampai disitu, keesokan harinya dua orang lainnya YAS dan RAY juga ditangkap di bilangan Blok M Plaza, Jakarta Selatan, di tangannya polisi mengamankan barang bukti 700 lembar dolar palsu pecahan USD 100.
"Dari para pelaku ini merupakan sindikat yang sama, mereka mendapatkan uang tersebut dari seseorang berinisial WLM," ucap AKBP Andi.
Dari pengakuan para pelaku, uang palsu dalam bentuk dolar itu dijual sebesar Rp50 Juta di kawasan Thamrin sebanyaj 996 lembar, 1581 lembar dijual Rp100 Juta di kawasan Ragunan dan 700 lembar dijual Rp50 Juta. "Jadi dia dapat sepuluh persen dari penjualan uang tersebut," lanjut AKBP Andi.
Dalam pemeriksaan, uang palsu tersebut memiliki kemiripan dengan uang asli mencapai 80 persen. Namun untuk membedakan secara kasat mata, perbedaan terletak pada tali air yang berada di uang tersebut.
"Ini punya tingkat kemiripannya 80 persen, tapi bisa dikenali asli atau tidaknya dengan tanda air," tutup AKBP Andi.
Di tangan para pelaku, polisi telah menyita dua lembar uang pecahan USD100 palsu sebagai contoh, satu lembar uang black money/uang hitam pecahan USD100, satu lembar uang green money/uang hijau pecahan USD100, sembilan ikat uang USD, dan satu ikat uang USD pecahan 100 dolar. (R)
0 komentar:
Posting Komentar